Yamaha Aerox, Skutik Legendaris Berawal dari Mesin 2-Tak

Yamaha Aerox merupakan salah satu skutik legendaris buatan Yamaha yang sudah ada sejak tahun 1990-an. 

Skutik matik yang satu ini awalnya diperkenalkan oleh Yamaha khusus untuk pasar Eropa dengan mengusung mesin 2-tak.

Awal Mula Kehadiran Aerox Tahun 1990-an

Aerox mulai diperkenalkan Yamaha pada tahun 1997 di benua Eropa dalam dua varian, yaitu Aerox YQ100 dan Aerox YQ50.

Kedua skutik matik Yamaha ini sama-sama mengusung mesin 2-tak, hanya berbeda dalam ukuran kapasitas mesinnya.

Untuk Aerox YQ100 sendiri dilengkapi dengan mesin 2-tak berkapasitas 101 cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 7,5 dk. 

Sedangkan untuk varian Aerox YQ50, skutik ini dibekali mesin 2-tak 49cc dengan tenaga maksimal 3 dk.

Meski sama-sama mengusung mesin 2-tak, namun Aerox tetap mengusung teknologi canggih yang disematkan Yamaha pada masanya. 

Dari sisi rangka, Aerox YQ100 dan YQ50 sama-sama menggunakan suspensi teleskopik di bagian depan dan monoshock di bagian belakang.

Selain itu, kedua varian Aerox ini juga sudah menggunakan velg berukuran 13 inci yang biasa digunakan di sepeda motor balap. 

Hal ini menunjukkan bahwa sejak awal kehadirannya, Aerox sudah didesain untuk mengutamakan performa dan kecepatan.

Masa Transisi Menuju Mesin 4-Tak

Aerox YQ100 dan YQ50 terus dipasarkan Yamaha di Eropa hingga beberapa tahun setelah peluncuran perdana mereka. 

Namun pada tahun 2003, Yamaha memutuskan untuk menghentikan produksi Aerox YQ100 yang bermesin 101 cc.

Sementara untuk Aerox YQ50 yang berkapasitas lebih kecil tetap dipertahankan produksinya. 

Bahkan pada tahun 2004, Yamaha melakukan pembaruan pada Aerox YQ50 ini dengan mengganti mesin 2-taknya dengan mesin 4-tak yang lebih ramah lingkungan.

Mesin 4-tak yang disematkan pada Aerox YQ50 saat itu adalah mesin berkapasitas 49,45 cc.

Selain mengganti mesin, model ini juga mengalami pergantian nama menjadi Aerox 4 guna menyesuaikan dengan mesin barunya.

Hingga saat ini, Aerox 4 yang sudah berganti mesin ke 4-tak masih terus dipasarkan Yamaha di beberapa negara Eropa. 

Bahkan di Italia dan Belgia, Aerox 4 masih menjadi pilihan skutik matik yang cukup populer hingga sekarang.

Kesuksesan Aerox di Tanah Air

Meski awal kehadirannya hanya untuk pasar Eropa, Aerox juga akhirnya dipasarkan Yamaha untuk kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di tanah air, kehadiran Aerox sempat menjadi fenomena tersendiri.

Hal ini karena saat diperkenalkan pertama kali pada tahun 1997, Aerox menjadi skutik pertama di Indonesia yang mengusung mesin 2-tak. 

Selain itu desainnya yang sporty dan kemampuan mesinnya yang mumpuni juga turut menjadi daya tarik Aerox.

Di tangan konsumen Indonesia, Aerox kerap dimodifikasi untuk meningkatkan performa mesinnya. 

Bahkan tak jarang Aerox juga diikutsertakan dalam balap liar oleh pemiliknya. Inilah yang kemudian membuat Aerox begitu fenomenal pada masanya.

Sayangnya perjalanan Aerox di Indonesia harus terhenti pada tahun 2003. Hal ini karena pada saat itu pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan penggunaan mesin 2-tak untuk kendaraan bermotor. Mau tidak mau Yamaha akhirnya menghentikan penjualan Aerox di Indonesia.

Meski begitu, nama Aerox masih terus hidup hingga saat ini. Bahkan beberapa tahun lalu, Yamaha kembali meluncurkan Aerox baru yang kini sudah menggunakan mesin 4-tak berteknologi Blue Core. 

Hadirnya Aerox baru ini seolah menghidupkan kembali memori akan masa kejayaannya di tanah air.

Kesimpulan

Itulah sejarah singkat tentang Yamaha Aerox yang awalnya diluncurkan sebagai skutik kencang bermesin 2-tak. 

Setelah melewati masa transisi, kini Aerox hadir dengan teknologi mesin 4-tak terbaru tanpa meninggalkan DNA sporty-nya.

Kehadiran Aerox sejak tahun 1990-an telah memberikan warna tersendiri bagi perkembangan kategori skutik matik di tanah air. 

Performa mesinnya yang mumpuni dipadukan dengan desain yang sporty telah menginspirasi banyak skutik lokal lainnya hingga saat ini.

Leave a Reply